Feature

Lindungi Putri Anda Dari Bahaya Penyakit Kanker Serviks Dengan Imunisasi HPV

Lindungi Putri Anda Dari Bahaya Penyakit Kanker Serviks Dengan Imunisasi HPV

Lindungi Putri Anda Dari Bahaya Penyakit Kanker Serviks Dengan Imunisasi HPV

Impessa.id, Yogyakarta : Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Dalam Angka 2013 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, yang dapat diakses melalui http://www.litbang.depkes.go.id, berkaitan dengan Kanker Serviks, Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk salah satu provinsi dengan prevalensi Kanker Serviks tertinggi di Indonesia, bersama-sama dengan Bali, DKI Jakarta dan Jawa Timur, sehingga DIY menjadi wilayah demonstrasi program imunisasi HPV – Human Papilloma Virus, pada anak perempuan usia 9-13 tahun.

Sekretaris Dinas Kesehatan DIY Dra.Siti Badriyah, APH, M.Kes didampingi Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Trisno Agung Wibowo, SKM, M.Kes dan Suyani Hartono, SKM selaku Pengelola Program Imunisasi, kepada wartawan Kamis (25/7/19) di Kantor Dinkes DIY Jalan Gondosuli Nomor 6 Yogyakarta menuturkan tentang sasaran anak-anak perempuan.

“Kanker Serviks merupakan penyebab utama kematian pada wanita, setelah Kanker Payudara, penyebabnya adalah virus HPV – Human Papilloma Virus, dan penularan virus HPV sangat mudah. Berdasarkan rekomendasi WHO – World Health Organization, tahun 2014, pemberian imunisasi HPV secara dini merupakan langkah efektif untuk pencegahan primer Kanker Serviks,” ungkap Siti Badriyah.

“Vaksin HPV sangat efektif diberikan pada anak usia 9-13 tahun, sebelum terkena infeksi atau melakukan aktifitas seksual, diberikan suntikan intra muskulair, 2 dosis, dengan interval 6 sampai dengan 15 bulan. Sedangkan pada wanita usia 14 tahun ke atas, diberikan 3 dosis, dengan interval 0, 1-2 dan 6 bulan,” imbuhnya.

Untuk itu di tahun 2019, Dinas Kesehatan DIY melanjutkan program imunisasi HPV setelah sebelumnya pada 2017 imunisasi HPV berhasil dilakukan di dua kabupaten yakni di Kulon Progo dan Gunung Kidul, dengan capaian 99,7 %. Untuk Kabupaten Kulon Progo, imunisasi HPV diberikan kepada  2.284 siswi Kelas 5 dan Kelas 6 dari 381 SD dan Madrasah, dan di Kabupaten Gunung Kidul, diberikan kepada 4.666 siswi Kelas 5 dan Kelas 6 dari 566 SD dan Madrasah.

Program Imunisasi HPV di tahun 2019 untuk Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul digelar pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di bulan Agustus dan November, dengan target di Kota Yogyakarta sebanyak 3.820 siswi Kelas 5 dan Kelas 6 di 171 SD dan Madrasah, kemudian untuk Kabupaten Sleman sebanyak 8.044 siswi Kelas 5 dan Kelas 6 di 588 SD dan Madrasah serta di kabupaten Bantul sebanyak 6.942 siswi Kelas 5 dan Kelas 6 di 434 SD dan Madrasah.

Data dari Litbang Depkes 2013, menyebutkan bahwa Indonesia berada di peringkat pertama dengan jumlah kasus Kanker Serviks terbanyak di kawasan Asia Tenggara – ASEAN, dengan 58 kasus baru Kanker Serviks terjadi setiap hari. Sedangkan data dari Globocan Data 2012 WHO/ICO Information Centre on HPV and Cervical Cancer in Indonesia, Summary Report 2014 menyebutkan, 26 wanita meninggal setiap hari karena kanker Serviks, atau setiap satu jam di Indonesia, wanita meninggal karena Kanker Serviks.

“Vaksin HPV sangat mahal, untuk satu kali suntikan seharga 750 ribu sampai 1 juta rupiah, semua pelajar yang terdaftar dibiayai pemerintah, untuk itu pihak Dinas Kesehatan mengerahkan kader-kader bekerjasama dengan Puskesmas di seluruh Kecamatan untuk melakukan pendataan anak perempuan umur sekitar 11 tahun, baik yang mengikuti pendidikan formal maupun pendidikan non-formal, Adapun bagi peminat diluar batasan umur tersebut ya terpaksa harus mandiri,” imbuh Trisno Agung. (Antok Wesman – Impessa.id)