ELIS ZULIATI ANIS, Foto Itu Bercerita
Impessa.id, Yogyakarta: Ada yang menarik pada momentum Cultural Days di Gadung Utama Lantai 8, Kampus 4, Universitas Ahmad Dahlan Ringroad Selatan Yogyakarta, tempat digelarnya pameran karya, baik kreasi mahasiswa maupun dosen setempat. Dalam kesempatan itu penulis sempat berbincang dengan seorang dosen bernama Elis Zuliati Anis, akrab disapa Elis, yang menghadirkan fotografi hasil jepretannya tentang flora-fauna. Berikut kisah menariknya.
Elis Zuliati Anis, S.Ag., M.A., Ph.D, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan, sekitar 20-tahun lalu dirinya memulai motret gunung ketika berada di Salatiga, Jawa Tengah, dibantu temannya Heru yang kini telah tiada.
“Saya itu mengagumi alam, banyak hal yang menarik dari satwa, terutama burung. Satwa itu memiliki perilaku juga, bagaimana mereka pada saat sendirian, pada saat bersama-sama, bahkan pada saat berdua-dua-an, bagaimana mereka mencari makan, bagaimana seekor induk burung memberikan makan pada anaknya, itu hal yang sangat menarik untuk diketahui,” ujar Elis.
Bagi Elis, memotret adalah work academic balance, atau life balance,
“Ketika kita dengan keseharian kita sudah sangat sibuk di depan komputer, kita perlu keluar, kita perlu ke alam, kita perlu memotret, dan memotret itu memberikan sebuah energi, energi yang positip, dan saya kemudian dengan memotret itu saya merasa senang, selain ketemu dengan teman-teman, tapi saya menunggu moment, misalnya, ketika ingin memotret burung migran dari China, disaat winter time, mereka migrasi ke kawasan tropis, dan saya sempat menemukannya ketika sedang bertengger didahan pohon yang tumbuh di bukit kaki Gunung Merapi. Selain dari China, di kawasan Jogja kita bisa juga menemui burung-burung migran dari Siberia, dari Australia, disitu saya membayangkan bahwa mereka melakukan travel lama dan jauh untuk menuju ke Jogja,” ungkapnya.
Karya-karya fotografi Elis yang dipajang di ruang pameran Lantai 8, pada acara Cultural Days yang dihelat Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 5-6 Juni 2024, baginya Foto Speech.
“Bahwa foto itu lebih mudah dicerna, foto itu memberikan banyak cerita, jadi dengan melihat foto kita kemudian bisa terlihat jelas, ini suasananya sedang apa, ini dimana, dan kalau memotret burung-burung itu kita harus menunggu cukup lama, bisa empat-lima jam, terkadang satu hari, untuk mendapatkan moment-moment itu, dan yang terpenting adalah kita harus ikut melestarikannya. Di Indonesia masih banyak orang-orang yang belum sadar akan kebebasan burung, padahal mereka itu sama dengan manusia, memiliki hak hidup, mereka itu di alam harusnya dengan bebas, tetapi masih banyak yang memburu mereka, menangkap mereka, beberapa kali saya ketika hendak memotret burung di hutan, masih mendengar suara tembakan-tembakan dari para pemburu,” tutur Elis.
Harapannya, “Kami ingin mahasiswa juga tahu bahwa penting sekali bagi kita itu untuk ikut melestarikan alam disekitar kita. Kan indah sekali kalau setiap hari kita nebdengar kicauan burung di pepohonan secara bebas,” imbuh Elis lebih lanjut.
Sementara itu, salah seorang mahasiswa yang ikut berpartisipasi menggelar karyanya di pameran tersebut bernama Indi Gita Pertiwi, mahasiswi Public Relations Semester Enam, Ilmu Komunikasi, Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi UAD yang akrab disapa Indah.
Kepada Impessa.id, Indah menuturkan raihan prestasinya selama studi di Yogyakarta, bahwa dirinya berhasil meraih penghargaan di olahraga Karate, menulis beberapa buku, dan bersama teman-temannya membuat projek video jurnalistik, film pendek dan voice over. Esai nya pernah menyabet Juara 2 Tingkat Nasional dan dirinya sering di percaya untuk bertindak sebagai MC di acara formal majupun non-formal.
“Dengan semua apa yang telah saya raih ini saya ingin cita-cita saya tercapai, dan ingin merubah kondisi keluarga saya yang saya tinggalkan merantau, ada di Padang, Sumatera Barat sana. Semoga saya cepat lullus, mohoin doa nya dan saya ingin submit jurnal untuk kelulusan, setelahnya saya mau magang dan mudah-mudahan saya mendapatkan kerja di tempat impian saya,” aku Indah. (Feature of Impessa.id by Antok Wesman)