Impessa.id, Yogyakarta: Sebagai Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang terdaftar secara resmi di Kementerian Agama RI, SAHID TOUR wajib memberikan bekal Manasik Haji kepada calon Jemaah yang akan berangkat ke Tanah Suci. Sejak tahun 2016, SAHID TOUR rutin membuat kegiatan Manasik Haji Khusus di wilayah Jateng tepatnya di Hotel Sahid Jaya Solo dan Hotel Sahid Raya Yogyakarta yang merupakan unit usaha dari Sahid Group. Selain bertujuan untuk memperkenalkan hotel Sahid Group sebagai sister company SAHID TOUR, calon Jemaah juga diharapkan bisa fokus dalam mengikuti kegiatan Manasik Haji bila dilaksanakan di satu tempat. 

Direktur SAHID TOUR Hari Prakoso menegaskan bahwa setiap Calon Jemaah Haji yang terdaftar di Sahid Tour wajib mengikuti Kegiatan Manasik tanpa terkecuali dan kegiatan itu sebagai latihan nantinya selama 24 hari Jemaah melaksanakan ibadah Haji bersama-sama. Di tahun 2024, kegiatan Manasik Haji dijadwalkan selama 4 hari 3 malam tanggal 9-12 Mei 2024 di Hotel Sahid Raya, Babarsari Yogyakarta. menyertakan 320 jemaah beserta petugas dengan rincian 303 calon jamaah haji dan 17 petugas pendamping yang mengikuti kegiatan Manasik Haji Khusus.

Dalam kesempatan itu, SAHID TOUR juga mengundang pihak Kementerian Agama, mitra perbankan dan mitra lainnya untuk hadir dalam acara pembukaan pada Kamis (9/5/2024), pukul 12.30 WIB, sebagai bentuk support kepada calon Jemaah Haji 2024. Untuk manasik Haji tersebut, semua akomodasi perjalanan ditanggung oleh SAHID TOUR, mulai dari tiket, akomodasi dan konsumsi. Hal itu merupakan bentuk layanan prima kepada jemaah.

Pada Press Conference yang digelar Rabu (8/5/2024) General Manager SAHID TOUR, Asep Imam Sudrajad didampingi Aulia selaku Ketua Pelaksana Manasik dipandu Intan Pertiwi, menuturkan melalui tema “Empati, Peduli, Layani” SAHID TOUR berupaya menyatukan seluruh calon jemaah haji beserta pendaping untuk membangun chemistry, sehingga diharapkan setiap Jemaah saling menumbuhkan rasa empati dan peduli dalam kegiatan Manasik Haji tahun 2024 alhasil setiap Jemaah merasa harus saling menjaga satu sama lain.

“Pengalaman melaksanakan Manasik Haji bagi calon jemaan di Indonesia sejak 1992, menuntut kami untuk senantiasa meng-up-date situasi dan kondisi terkini di Tanah Suci, termasuk peraturan-peraturan terbaru yang muncul di Arab Saudi. Kami berkolabirasi dengan mahasiswa Indonesia di Mekkah dan Madinah, untuk mempersiapkan segala sesuatunya, guna pelayanan terbaik untuk seluruh Jemaah SAHID TOUR,” tutur Asep Imam Sudrajad.

Pilihan Hotel Sahid Raya Yogyakarta sebagai tempat pelaksanaan Manasik Haji 2024, mengingat kapasitas yang mampu menampung jumlah calon Jemaah yang banyak yakni 320 orang, jumlah kuota yang diberikan Kementerian Agama RI, dengan usia termuda 20 tahun dan tertua 85 tahun, dan durasi agenda kegiatan di Jogja selama empat hari tiga malam guna efisiensi dan efektivitas semua materi teori dan praktik manasik, untuk meminimalisir munculnya gangguan sehingga seluruh calon jemaah haji bisa konsentrasi penuh, guna bekal lengkap menghadapi keadaan nyata di Tanah Suci. Adapun jadwal pemberangkatan mereka pada 8-30 Juni 2024.

“Terkait iklim panas dengan suhu cuaca yang tinggi di Tanah Suci, menurut berita terbaru mencapai lebih dari 40 derajat Celsius, kami menyiapkan tumbler dan payung bagi setiap calon Jemaah Haji, hendaknya setiap satu jam setiap orang disana harus meminum air agar terhindar dari dehidrasi, mengingat temperatur panas di Arab Saudi berbeda dengan cuaca panas di Indonesia, disana saat terik matahari menyengat namun tubuh tidak berkeringat dan tidak merasa haus, tanpa disadari tau-tau pingsan akibat kekurangan air dalam tubuh,” imbuhnya lebih lanjut.

Informasi mengenai tarif ibadah Haji Khusus yang dikelola SAHID TOUR untuk tahun 2024 masih sama dengan tarif di tahun 2023 yakni sebesar 16.700 US Dollar atau jika di kurs ke Rupiah mencapai sebesar 260 Juta Rupiah per-orang., dengan biaya pendaftaran sebesar 5 Juta Rupiah. Hingga berita ini ditulis, banyaknya calon Jemaah haji yang mempercayakan penanganannya kepada SAHID TOUR sudah lebih dari 2000 orang dengan masa tunggu pemberangkatan 6 hingga 7 tahun. (Intan Pertiwi/Antok Wesman-Impessa.id)