Event

Forum Geologi Nasional 2021 Untuk Pembangunan Berkelanjutan

Forum Geologi Nasional 2021 Untuk Pembangunan Berkelanjutan

Forum Geologi Nasional 2021 Untuk Pembangunan Berkelanjutan

Impessa.id, Yogyakarta: Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM -Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Eko Budi Lelono melalui rilis kepada Impessa.id, Selasa (23/03/2021), menyebutkan bahwa Forum Geologi Nasional yang digelar secara virtual bertujuan untuk mendapatkan masukan dan kritik dari pemangku kepentingan dalam rangka peningkatan kontribusi Badan Geologi dalam pelayanan bidang kegeologian untuk pembangunan berkelanjutan.

Forum Geologi Nasional diikuti oleh 500 peserta yang hadir sebagai panelis/penanggap, narasumber, perwakilan dari kementerian dan lembaga riset, Ketua DPR Komisi VII, asosiasi pemerintah daerah, peserta undangan stakeholder bidang kegeologian, perwakilan BUMN di bidang pertambangan mineral, migas dan panas bumi, serta perwakilan fungsional dilingkungan KESDM. Selain itu juga ditayangkan dalam kanal Youtube Badan Geologi secara langsung.

Dalam Forum Geologi Nasional tersebut disampaikan materi paparan dari unit-unit di Lingkungan Badan Geologi dan juga dari Pusat Penelitian Geologi Kelautan, Balitbang ESDM. Adapun judul materi paparannya yakni:

1. “Pentingnya data dasar geologi dan data hasil survei umum migas untuk pembangunan berkelanjutan” oleh narasumber Kepala Pusat Survei Geologi, Hendra Gunawan;

2. “Mengubah sudut pandang eksplorasi untuk energi bersih dan peningkatan nilai tambah mineral dan batubara” oleh narasumber Kepala Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas bumi, Iman Sinulingga;

3. “Efektivitas mitigasi bencana geologi dalam pengurangan resiko bencana di Indonesia” dengan narasumber Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi, Andiani;

4. “Pentingnya perlindungan geologi dalam pembangunan” oleh narasumber Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Kasbani

5. “Mengungkap potensi sumber daya geologi di laut” dengan narasumber Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan BaLitBang ESDM, Hedy Hidayat.

Dikatakan, Geologi dapat disebut sebagai dasar bagi pengembangan pertambangan mineral dan energi sekaligus penanggulangan bencana geologi. Sebagai dasar penyelidikan geologi dan eksplorasi, geologi mengkaji bumi, meliputi susunan fisiknya, strukturnya, sejarah terjadinya, fosil kehidupan di masa lalu, sumber daya mineral dan energi yang dikandungnya, dan bencana geologi.

“Berdasarkan kegiatan penyelidikan geologi dan eksplorasi dari sejak zaman Belanda hingga Indonesia merdeka, banyak data dan informasi yang terkumpul, berupa peta bersistem dan bertema, hasil eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral dan energi, serta hasil penyelidikan dan penelitian berbagai segi geologi dan geofisika. Dengan kata lain, pengetahuan dan informasi geologi dari berbagai kegiatan penyelidikan geologi dan eksplorasi merupakan data dasar bagi kegiatan pencarian bahan tambang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan tidak akan ada pertambangan bila tidak dilakukan pemetaan geologi, penyelidikan geologi terlebih dahulu,” jelas Eko Budi Lelono.

“Pada saat yang sama, data geologi juga bermanfaat untuk penataan ruang, pembangunan prasarana, konservasi geologi, dan penanggulangan bencana geologi. Dalam kerangka penanggulangan bencana geologi, Badan Geologi berkomitmen untuk terus mengedepankan upaya perlindungan sekaligus turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Dalam konteks gunung api, Badan Geologi melakukan pemantauan terhadap 69 gunung api aktif tipe A, dengan 74 pos pengamatan gunung api yang tersebar di seluruh Indonesia. Teknologi pemantauannya sekarang sudah kian berkembang. Kini teknologinya sudah berbasis digital. Demikian pula dengan metode pemantauannya dipertajam dengan penerapan metode deformasi, kimia, dan lain-lain,” jelasnya lebih lanjut.

Dalam rangka untuk mendorong perannya pada sektor energi dan sumber daya mineral untuk pembangunan berkelanjutan, Badan Geologi merancang Center of Excellence Geologi Indonesia. CoE kegeologian terdiri atas eksplorasi, konservasi lingkungan, mitigasi bencana geologi, rekomendasi teknis, dan pelayanan di bidang energi, mineral, sumber daya alam, tata ruang, dan IPTEK.

“Oleh karena itu, dalam rentang waktu empat tahun ke depan, yakni antara tahun 2021-2024 diharapkan CoE di bidang geologi melalui eksplorasi, konservasi lingkungan, mitigasi, rekomendasi teknis dan pelayanan guna mendukung pembangunan berkelanjutan di bidang energi, mineral, SDA, tata ruang, dan IPTEK pada 2024,” ujarnya.

“Tentu saja muara dari pelbagai upaya tersebut adalah perlindungan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum. Dalam arti dengan mengedepankan pelbagai peningkatan di bidang kegeologian tersebut diharapkan menjadi upaya dasar bagi tercapainya kemelekan mitigasi secara dini terhadap kemungkinan bencana geologi, sekaligus menjadi data dasar bagi pengupayaan eksplorasi sumber daya di tanah air, pengembangan tata ruang yang dimanfaatkan untuk ekonomi kreatif yang berkelanjutan,” jelasnya lagi.

Menurut Eko Budi Lelono, untuk mendorong perannya pada sektor energi dan sumber daya mineral untuk pembangunan berkelanjutan pula, Badan Geologi menyelenggarakan Acara Forum Geologi Nasional pada hari ini tanggal 23 Maret 2021 dengan dengan tema utama “Geologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”.

“Semoga Forum Geologi Nasional ini dapat menjadi ajang diskusi dengan para stakeholder terkait peran dan kiprah Badan Geologi yang berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan dengan capaian program kegiatan mencakup rekomendasi wilayah kerja migas, panas bumi, dan gas metana batubara, wilayah izin usaha pertambangan mineral dan batubara, rekomendasi teknis mitigasi bencana geologi dan geologi lingkungan untuk penataan ruang, pelayanan data dasar kegeologian, termasuk (penelitian geologi kelautan) yang rencana akan bergabung dengan badan geologi serta pelayanan informasi geologi,” harap Eko Budi Lelono Kepala Badan Geologi. (Eko BL/Antok Wesman-Impessa.id)