Event

Pameran Tunggal Khoirul Fahmi, Hadir dan Tumbuh, di Tembi Rumah Budaya, Yogyakarta, 27 Januari-14 Februari 2021

Pameran Tunggal Khoirul Fahmi, Hadir dan Tumbuh, di Tembi Rumah Budaya, Yogyakarta, 27 Januari-14 Februari 2021

Pameran Tunggal Khoirul Fahmi, Hadir dan Tumbuh, di Tembi Rumah Budaya, Yogyakarta, 27 Januari-14 Februari 2021

Impessa.id, Yogyakarta: Perupa muda asal Jepara yang kini tengah menempuh pendidikan di Institut Seni Indonesia -ISI Surakarta, Khoirul Fahmi, menggelar pameran tunggal perdananya, bertajuk “Hadir dan Tumbuh”, di Tembi Rumah Budaya, Yogyakarta, 27 Januari -14 Februari 2021.

Dalam perjalanan keseniannya Fahmi kini mulai aktif mengikuti berbagai pameran bersama di beberapa tempat di berbagai kota. Kurang lebih selama satu tahun dirinya mempersiapkan pamerannya di Tembi Yogyakarta.

Fahmi menampilkan karya-karya terbarunya dengan mengangkat tema/judul “Hadir Dan Tumbuh”, judul yang terkait dengan pengalaman empirik hidupnya. Pameran ini didukung atau mendapat support dari Bejana Art Management dan BOSEN2020, jejaring budaya yang dikelola oleh perupa asal Jakarta, William Robert.

Dalam pengantar tulisannya William menekankan kemauan kuat atau etos kerja juga usaha Fahmi yang patut diapresiasi. Juga kesadarannya menggelar pameran tunggal di usia muda, merupakan pilihan yang tepat bagi seniman untuk membangun karir, mengukir pencapaian memberi yang terbaik bagi dunia seni rupa yang dipilih sebagai jalan hidup.

Di era digital serba cepat ini, William mengingatkan agar semua proses apapun itu tidak boleh instan. Pameran tunggal awal yang dilakukan sejak usia dini bisa jadi pijakan awal dalam menapaki anak tangga perjalanan seni yang masih teramat panjang, berliku dengan tantangan berbeda di tiap jamannya, suatu langkah positif yang membutuhkan keberanian, orientasi kesenian yang benar-benar terarah. Sikap positif, kreatif, diberengi determinasi yang baik dengan tetap belajar dan terus belajar dari banyak hal akan membentuk ketangguhan.

Ketika Fahmi bisa terus intens dan konsisten memelihara ketangguhannya, pasti seorang Khoirul Fahmi kelak menjadi seorang seniman punya integritas yang sangat baik serta teruji dalam lingkup kehidupan juga mengembangkan semakin lebar sayapnya dalam dunia seni rupa. Sejatinya pameran merupakan ajang dialog antar seniman, karya seni dan penghayat, dan ini adalah tiga komponen utama pendukung kehidupan seni. Tidak satupun komponen tersebut dapat diabaikan keberadaannya, seperti yang tertulis dalam kalimat awal pengantara tau sekapur sirih dari Prof. Dharsono. Dengan judul “Hadir Dan Tumbuh” diibaratkan biji yang sedang ditanam dan ingin hadir didepan penikmatnya, maka perlu dirawat dan dirawat terus menerus hingga muncul dan indah.

Dalam catatan Prof.Dharsono misalnya, salah satu karya yang dipamerkan yang berjudul “Sedikit Luka” (2020) merupakan karya lukis yang dihasilkan dari keinginan dalam mengekspresikan perasaannya, sebagai seniman muda yang baru tumbuh dan ingin berkembang. Karya ini mengingatkan kita tentang pendapat Constable yang ditulis dalam buku “The Meaning Of Art” Herbert Read (1957), yang menyatakan ,“Kita tidak akan melihat sesuatu dengan semestinya, kalau kita tidak mengerti. Misalnya untuk mengerti tentang alam, maka kita harus secara tekun, dan dengan segala pengetahuan yang dimiliki memahami alam tersebut secara totalitas.

Pada pameran tunggal pertamanya ini, Khoirul Fahmi menampilkan 9 karya lukis terbaru yang ia buat dalam kurun satu tahun terakhir. Ikut juga dipamerkan sebuah patung berjudul “Terasa Sedikit” terbuat dari resin dan cat duko. Fahmi banyak menghadirkan bentuk-bentuk imajinatif yang tak terduga, elastis bahkan gerakan-gerakan bentuk yang terkesan menghadirkan ruang-ruang. Warna-warna yang ia tampilkanpun memiliki banyak varian, mulai dari warna-warna primer hingga warna mencolok yang ia jadikan aksen untuk memperkuat konten tiap karya yang dipamerkan.

Karya-karya bergaya abstrak cukup menarik untuk diapresiasi, mengingat pameran dengan mengangkat tema atau judul “Hadir Dan Tumbuh”, merupakan “catatan” tersendiri bagi sang seniman mensyukuri kesempatan untuk kembali hadir dan tumbuh setelah ia mengalami kecelakaan yang membuat ia sempat koma serta diprediksi gak bisa bertahan hidup. Tapi ternyata kehendak Illahi berkata lain. Kehidupan seringkali memberikan pengalaman yang mengejutkan dan tidak terduga, baik yang menguntungkan secara langsung maupun tidak.

“Dalam judul pameran “Hadir Dan Tumbuh“, kata Hadir yang terletak di depan saya ibaratkan biji yang sedang ditanam, dengan maksud saya ingin hadir. Yang kedua adalah kata Tumbuh saya ibaratkan seperti biji yang ditanam, dirawat terus-menerus hingga muncul dan indah,” ujarnya

Yogyakarta pada awal 2021 mulai marak dengan pameran seni rupa. Bahkan tahun 2020 banyak pameran digelar, tentu dengan protokol kesehatan yang ketat. Tembi, Rumah Budaya yang sudah dikenal publik seni rupa, menampilkan pameran tunggal Khoirul Fahmi, meskipun pandemi belum usai. Tentu kita berharap pameran tersebut mampu memberi arti tersendiri bagi sang seniman dan bagi seluruh masyarakat, agar dalam keadaan apapun kita tetap berusaha Hadir Dan Tumbuh. (Totok Bharata/Antok Wesman-Impessa.id)