Kemenparekraf Lanjutkan Bantuan Teruntuk Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Terdampak Pandemi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta
Kadispar DIY Singgih Raharjo secara simbolis menyerahkan bantuan 15.495 Paket Bahan Pokok Lauk Siap Saji, periode II, dari Kemenparekraf, Teruntuk Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Terdampak Pandemi Covid-19 di DIY, Senin (29/6/2020).
Impessa.id, Yogyakarta, 29 Juni 2020 - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif -Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menyalurkan Paket BaLaSa -Bahan Pokok Lauk Siap Saji, periode ke-dua sebanyak 15.495 paket, teruntuk pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di Daerah Istimewa Yogyakarta -DIY, yang terdampak pandemi Covid-19. Pada periode pertama, Kemenparekraf-Baparekraf telah menyalurkan bantuan serupa untuk 15.000 orang pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai salah satu sektor unggulan di DIY yang paling signifikan terkena imbas.
Bantuan Paket BaLaSa secara simbolis diserahkan oleh Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran -MICE Kemenparekraf, Masruroh SSos MAB, kepada pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif DIY di Gedung Wana Bakti Yasa – Timoho, Yogyakarta, Senin (29/06/2020).
Hadir dalam kesempatan itu MY Esti Wijayati Anggota Komisi X DPR RI, mewakili masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif DIY; Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo SH MEd; Dir PamObvit Kombes Pol Achmadi mewakili Kapolda DIY Irjen Pol. Asep Suhendar MSi serta perwakilan asosiasi pekerja hotel, pemandu wisata, pekerja seni, seniman, dan pedagang di kawasan pariwisata, pengelola tempat wisata, dan pengelola homestay.
Tiap paket BaLaSa periode kedua berisi Beras Super Sidomulyo 5 kg; Gula Pasir Madu Kismo 1 kg; Minyak Goreng 2 liter, Kecap Manis 520 ml, Abon Ayam 1 Ons, Kering Kentang-Kering Tempe 150 gr sebagai produksi dari UMKM Yogyakarta (Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia/ APJI); (Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia/PPJI), dan Dinas Koperasi Yogyakarta yang menaungi UMKM; serta paket Mie Instan sebagai bentuk CSR dari MNC Group.
Kepolisian Daerah (Polda) DIY mendukung penuh proses distribusi bantuan hingga sampai ke penerima manfaat yakni para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang diusulkan sebagai penerima bantuan oleh Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.
Masruroh mengatakan, dalam penyaluran bantuan pihaknya dibantu oleh Dinas Pariwisata DIY yang selanjutnya menyerahkan kepada 15.495 pekerja pariwisata dan dan ekonomi kreatif di DIY, yakni mereka yang terkena PHK maupun unpaid leave lebih dari tiga pekan yang tersebar hampir di seluruh wilayah DIY. Distribusi bantuan sepenuhnya dikawal petugas dari Polda dan Polres se- DIY.
“Apresiasi yang tinggi kami berikan kepada Polda DIY, Dinas Pariwisata DIY, Badan Otorita Borobudur atas dukungan penuh dalam penyaluran bantuan tersebut. Distribusi ini disalurkan secara serentak pada tanggal 2 Juli 2020 oleh Polda DIY dengan pendamping dari Dispar DIY dan asosiasi pelaku pariwisata”, tutur Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf.
Kemenparekraf-Baparekraf telah melakukan realokasi anggaran untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan terus dikembangkan. "Kami berharap agar pandemi ini segera berakhir sehingga keadaan dapat kembali normal, khususnya industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat terdampak akibat imbas pandemi ini," kata Rizki Handayani. “Bantuan BaLaSa ini selain di DIY, juga dilakukan di destinasi wisata lainnya seperti Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan beberapa propinsi lainnya,” imbuhnya.
Kemenparekraf bekerja sama dengan industri perhotelan dan transportasi untuk memfasilitasi penginapan dan transportasi bagi tenaga kesehatan dan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, serta menyelenggarakan kegiatan webinar event management bagi pekerja event Indonesia dan program pelatihan online berbasis kompetensi profesi MICE -Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition atau Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran, yang bertujuan meningkatkan kapasitas pelaku industri MICE Indonesia. (Marlina/Antok Wesman-Impessa.id)