Feature

Konser Batik Music Festival 2019 Di Candi Prambanan, Disaksikan 9.100 Penonton Pakai Batik

Konser Batik Music Festival 2019 Di Candi Prambanan, Disaksikan 9.100 Penonton Pakai Batik

Konser Batik Music Festival 2019 Di Candi Prambanan, Disaksikan 9.100 Penonton Pakai Batik

Impessa.id, Yogyakarta, 5 Oktober 2019 – Batik Musik Festival –BMF 2019, gelaran musik bertaraf internasional yang pertama kali diselenggarakan di Komplek Candi Prambanan, oleh Rajawali Indonesia dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko,  pada Sabtu malam, (5/10/2019) menampilkan dua maestro musik ternama, David Foster dari Canada dan Yovie Widianto dari Indonesia.

Dalam festival yang dihelat khusus untuk memperingati Hari Batik Nasional 2019, David Foster tampil dengan format David Foster & Friends, bersama Kenny “Babyface” Edmonds, Katharine McPhee, Pia Toscano, Yuna dan Nick Zavior. Sementara Yovie Widianto, bermain dengan format Yovie and His Friends, kolaborasi bersama Kahitna, BCL, Raisa, Rio Febrian, Marcell, 5 (lima) Romeo dan Arsy Widianto.

CEO Rajawali Indonesia sekaligus Founder Batik Music Festival, Anas Syahrul Alimi menjelaskan, festival yang baru pertama kali diselenggarakan oleh pihaknya itu, berlangsung sangat meriah dan menyenangkan. Banyak sekali masyarakat Indonesia dari berbagai generasi bangga memakai batik, salah satu warisan budaya nenek moyang masyarakat Nusantara. Dan hal ini kata Anas akan terus berlanjut dan menjadikan festival tersebut sebagai konser musik bertaraf internasional tahunan.

“Alhamdulillah ini adalah kali pertama untuk Batik Music Festival diselenggarakan. Target kita kemarin sekitar 6.000-an penonton yang akan hadir di sini, tapi ternyata lebih. Dari penonton yang menyaksikan pertunjukan di panggung Festival Show dan Spesial Show, kami total seluruhnya berjumlah 9.100 orang. Ini di luar dugaan dan sangat mengejutkan. Saya kira ketika kita menetapkan dresscode batik orang tidak akan peduli. Ternyata tadi kita lihat lebih dari 90% penonton yang hadir di sini menggunakan batik,” jelas Anas.

Dalam pada itu, David Foster menuturkan, konsep yang dimiliki Batik Music Festival yaitu penggabungan tiga mahakarya, Batik, Musik dan Candi Prambanan merupakan suatu kejadian yang sungguh luar biasa. Selain karena masyarakat Indonesia memiliki kecintaan yang sangat besar terhadap musik, konsep utama yang dimiliki festival ini menjadi alasan terbesar baginya untuk bisa kembali menggelar konsernya di hadapan publik Negeri Burung Garuda.

Dalam penampilannya bersama Kenny “Babyface” Edmonds, Katharine McPhee, Pia Toscano, Yuna dan Nick Zavior, sebanyak 18 nomor lagu ciptaannya dibawakan di panggung Spesial Show. Di antaranya, “I Swear”, “All By My Self”, “To Love You More”, “When Can I See You”, “Change The World”, “That’s Life”, dan “Power of Love”.

Penampilan Yovie and His Friends disaksikan ribuan penonton pakai Batik

Usai melangsungkan pertunjukannya selama 1 jam 30 menit di atas panggung Festival Show, Yovie menuturkan bahwa dirinya sangat senang didaulat sebagai salah satu bagian dalam Batik Music Festival yang pertama. Ia bisa menyaksikan langsung bahwa penonton yang selain menggemari musik, juga memiliki ketertarikan yang lebih pada Batik dan Candi Prambanan.

Bagi Yovie Widiyanto, Batik Music Festival adalah momen perdana bagi untuknya bisa menyaksikan ribuan orang dari berbagai latar belakang nonton konser musik bertaraf internasional mengenakan Batik. Patut diapresiasi dan menjadi catatan sejarah ketika batik bisa dirayakan bersama-sama dalam sebuah momen yang sangat menyenangkan.

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah perjalanan bermusik saya, yang sudah lebih dari 30 tahun, saya bisa melihat banyak sekali penonton memakai Batik. Ada kebanggaan dan keterharuan diri saya pribadi menyaksikan momen ini. Dan tadi saya sampai sempat salah menyebut Prambanan jadi Borobudur, itu karena saya gugup. Ini luar biasa sekali. Kita harus melakukan hal seperti ini terus untuk membuktikan bahwa kita sangat mencintai Indonesia,” tutur musisi kelahiran Bandung, 21 Januari 1968 itu.

Hal senada pun diutarakan oleh Raisa, di mana ia sebagai seorang Warga Negara Indonesia dan penyanyi, merasa sangat bangga ketika bisa ikut merayakan momen yang jarang terjadi ini. Ungkapnya, umumnya Batik identik dengan pakaian yang dikenakan saat pesta pernikahan. Namun, yang ia saksikan pada malam itu membuktikan bahwa batik adalah pakaian yang bisa digunakan dalam kesempatan apa pun. Salah satunya di konser musik.

“Aku seneng banget begitu tahu Batik Music Festival. Terus aku bilang sama diriku sendiri, wah ini berarti dresscodenya batik nih. Aku seneng banget pake batik. Biasanya batik kan dipakai buat kondangan doang dan acara-acara resmi. Ini momen yang sangat menyenangkan buatku,” ungkap istri dari Hamish Daud itu.

Dalam Batik Music Festival, sebanyak 16 nomor lagu karya Yovie Widianto dibawakan dengan penuh kemeriahan, di antaranya “Ada Cinta”, “Peri Cintaku”, “Katakan Saja”, “Suratku”, “Cerita Cinta”, “Soulmate”, “Kasih Putih”, “Takkan Terganti” dan “Adu Rayu” yang membuat suasana di Candi Prambanan malam itu terasa hangat. Konsep penggabungan tiga mahakarya dalam satu pertunjukan, benar-benar terwujud, Batik, Musik dan Candi Prambanan seperti menjadi satu kesatuan utuh dan menciptakan memori yang sulit untuk dilupakan.

Bangga anak muda memakai batik

Nyanyian indah melantun berpadu karya-karya terbaik Yovie Widianto. Ribuan penonton yang hadir di Perhelatan Batik Music Festival 2019 diberi kesempatan berkaroke bersama menyenandungkan lagu yang dilantunkan para pennyanyi dari atas panggung. Indah Nur Atika Sari, salah satu penonton menilai, anak muda Indonesia, nonton konser memakai batik, baginya merupakan sesuatu yang perlu di apresiasi tinggi. Apalagi, Batik Music Festival berdekatan dengan perayaan Hari Batik Nasional 2 Oktober 2019.

“Jarang banget ada konser musik seperti ini. Harapannya untuk Batik Music Festival ke depannya bisa membawa anak muda untuk bisa lebih bangga memakai batik,” tutupnya.

Selain menjadi perayaan Hari Batik Nasional, Batik Music Festival adalah bentuk nyata dari Sinergi BUMN mendukung hal positif yang dilakukan oleh masyarakat. Dalam hal ini, Jasa Raharja Putera, Bank BRI, Bank BTN, Garuda Indonesia, Semen Indonesia, Jasa Marga, Pupuk Indonesia, Pelindo III dan Angkasa Pura 1 menjadi bagian yang mendukung penuh penyelenggaraan festival musik tersebut. (Tim-MediaBMF/Antok Wesman)